California, SPNA - Perusahaan cyber Amerika, FireEye, diretas oleh hacker yang berhasil mencuri dokumen unit keamanan IDF dan Bank Hapoalim, menurut laporan Calcalist , Ahad (30/07/2017).
Hacker mengakses informasi internal perusahaan, termasuk dokumen bisnis yang beberapa di antaranya berkaitan dengan klien perusahaan, seperti IDF dan Bank Hapoalim.
Perusahaan yang memiliki aset senilai 2,7 miliar dolar ini dikabarkan jatuh dalam perdagangan pra-pasar.
Investigasi awal menemukan bahwa hacker telah merilis informasi curian tersebut kepada publik melalui situs sharing Pastebin dengan link yang dapat diunduh. Sementara eksekutif utama perusahaan tersebut, Adi Peretz, juga menemukan profil LinkedIn-nya yang dirusak oleh hacker yang mengunggah foto yang merendahkannya. Ditemukan pula bahwa hacker telah mencuri informasi seperti nama pengguna, dokumen pekerjaan, pertukaan email dan item penting lainnya.
Menanggapi hal ini, Bank Hapoalim mengatakan,”Bank kami memeiliki beberapa produk keamanan informasi, termasuk yang disediakan oleh perusahaan FireEye. Kami sudah menguhubungi FireEye terkait masalah ini. Sepengetahuan kami, tidak ada informasi rahasia yang dapat diakses. Bagaimanapun, hal ini masih dalam penyelidikan.”
FireEye adalah perusahaan cybersecurity yang menyediakan produk dan layanan yang dapat melindungi ancaman “advanced cyber threats,” seperti ancaman “advanced persistent threats” (serangan melalui jaringan dimana orang yang tidak sah mendapatkan akses ke suatu jaringan dan menetap disana tanpa terdekteksi untuk waktu yang lama) dan “spear phishing” (teknik penyebaran email yang seolah olah dari rekan atau organisasi yang telah dikenal sebelumnya).
Perusahaan yang berdiri pada tahun 2004 ini berkantor pusat di Milpitas, California. Bidang kerjanya meliputi pencegahan ancaman meliputi Jaringan, Email, Endpoint, Seluler, Konten, Analytics, dan Forensik. FireEye memiliki lebih dari 4.400 pelanggan di 67 negara. FireEye adalah perusahaan keamanan cyber pertama yang memperoleh sertifikasi dari Department of Homeland Security.
Perusahaan ini juga mengoperasikan cabangnya di Israel yang berlokasi di Ramat Gan dan dipimpin oleh Meir Amor. Cabang perusahaan ini menyediakan solusi cyber untuk puluhan klien di Israel termasuk organisasi pemerintah dan keamanan, bahkan firma hi-tech.
Perusahaan tersebut menyatakan jika mereka telah mengetahui bahwa hacker meretas salah satu akun media sosial milik karyawannya. Masalah tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan.”Semua langkah yang mungkin telah diambil untuk membatasi pemaparan lebih lanjut," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Penerjemah: Ratna